Pengalaman Discovery Scuba di Amed
Pulau Bali sebagai destinasi wisata menawarkan berbagai kekayaan. Baik budaya, alam, kuliner, dan keramahan warga lokalnya. Tak ketinggalan juga keindahan bawah lautnya. Nah, kalau Bali, pasti tahu dong ya? Kalau Amed, ada yang sudah pernah dengar?
Amed terletak di Desa Karangasem, Bali Timur. Desa ini terkenal dengan diving spot-nya yang indah. Untuk mencapainya, dibutuhkan kurang lebih tiga jam perjalanan darat dari Bandara Ngurah Rai.
Sekitar pukul 23:00 WITA, pesawat yang aku tumpangi mendarat. Karena tak menggunakan bagasi, aku langsung melangkahkan kaki menuju Solaria. Menghampiri Uni Reno dan Sari yang sudah menunggu di sana. Lalu, kami berjalan bersama menuju mobil yang telah menjemput.
Bli Wayan selaku pengemudi berkonsentrasi penuh menyetir malam itu. Kondisi jalan cukup berliku-liku dengan penerangan yang seadanya. Sesekali, raut wajahnya terlihat berubah. Seakan sesuatu sedang menarik perhatiannya. Tak ingin membuat konsentrasinya buyar, kami terdiam. Tak banyak bertanya ada apa.
Karena waktu tempuh cukup lama, aku tertidur pulas. Tanpa terasa, pagi sudah menjemput. Lewat dari pukul 01:00 WITA, kami tiba di Uyah Amed Resort & Spa. Hotel ini akan menjadi tempat tinggal kami hingga dua hari ke depan.
Setelah check in, kami bergegas ke kamar. Kantuk sudah menyerang hingga rasanya mata ingin terus terpejam. Aku berjalan tertatih membopong keril. Di sebelahku, Sari berjalan terseok-seok sembari menggiring koper. Sedangkan Uni Reno masih terlihat segar. Ia memilih melek bersama Bli Wayan karena duduk di samping beliau.
Setiba di kamar, kami bersih-bersih dan segera tidur. Esok hari penyelaman akan dimulai sekitar pukul 09:00 WITA.
Alarmku berbunyi. Subuh telah menjemput. Suara anjing yang bersahut-sahutan dini hari tadi kini berganti kokok ayam. Pukul 06:00. Begitu angka yang tertera di layar gawai. Aku berjalan gontai menuju kamar mandi. Mencuci muka dan menggosok gigi. Lalu, mengambil buku sketsa serta kamera dan berjalan menuju pantai. Ya, penginapan kami terletak persis di bibir pantai yang berpasir hitam.

Ombak terdengar menghempas-hempas. Pasir pantai bergemerisik melantunkan melodi. Mentari mengintip malu di balik awan. Kegagahan Gunung Agung menyegarkan pandang. Kuhirup bau laut ditemani desiran angin yang menyentuh kulitku dengan lembut.
Belakangan ini ada perasaan aneh yang menyerang. Aku mudah sekali merasa putus asa dan bosan. Repetisi menyebalkan sebagai budak korporat membuatku lupa arti kebebasan yang sesungguhnya.
Srrrr srrrr… Lagi, angin menyibak kulitku lembut. Rambut yang kubiarkan terurai mengepak-ngepak. Ah, semua pesona ini seakan bersekutu. Menjelmakan kebebasan dari rutinitas membosankan ibukota yang membuatku jengah.

Aku membuka buku sketsa dan mengabadikan kemegahan Gunung Agung. Tak ketinggalan juga dengan lensa kamera. Meski apa yang mereka abadikan takkan seindah yang ditangkap oleh kedua mata. Sesudahnya, aku menuju Kafe Garam. Uni Reno, Sari, Cahe, dan Oche telah menunggu untuk menyantap sarapan.
Usai sarapan, kami kembali ke kamar untuk berganti pakaian. Bersama-sama, kami menuju sebuah pondok kecil di samping kafe. Amed Dive Center, begitu tertulis di sana. Sebelum memulai penyelaman, aku diminta mengisi formulir. Isinya mengenai emergency contact dan medical statement. Juga, aku diminta mencoba alat dan berkenalan dengan Bli Wayan. Beliau yang akan menjadi instruktur menyelamku. Eitss Bli Wayan yang ini berbeda dengan pengemudi semalam ya. Hahaha.
Uyah Amed Resort & Spa bekerjasama dengan Amed Dive Center menyediakan berbagai paket snorkeling dan diving. Para instrukturnya memiliki sertifikasi menyelam dari PADI dan SSI. Tempat ini juga menyediakan kursus bagi yang ingin mengambil lisensi menyelam. Motto Amed Dive Center adalah ‘Make bubbles no troubles’.
Dari sini, aku dan keempat temanku berpisah. Mereka yang telah memiliki lisensi bisa langsung menyelam di laut. Sedangkan aku yang belum punya, belajar dahulu di kolam hotel.
Apa kamu penasaran bagaimana bernapas di dalam air? Ingin mencoba scuba diving, tetapi belum siap mengambil kursus menyelam? Discovery Scuba atau dikenal juga dengan introductory scuba adalah jawabannya. Jadi, discovery scuba ini seperti pengenalan singkat tentang apa yang diperlukan untuk mengeksplorasi dunia bawah laut.
Latihan dimulai dengan perkenalan alat-alat untuk scuba, yaitu:

1. Tank atau tabung udara yang digunakan untuk bernapas dalam air. Tabung ini mengandung 71% nitrogen dan 29% oksigen.
2. BCD (Buoyancy Compensator Device) yaitu sebuah alat menyerupai jaket yang berfungsi mengatur daya apung sesuai kebutuhan penyelam.
3. Regulator yang berfungsi untuk mengalirkan udara ke mulut saat bernapas di dalam air.
4. Weight belt atau dikenal juga dengan pemberat.
5. Wet suit yakni pakaian yang digunakan untuk menyelam.
6. Fin atau kaki katak yang digunakan untuk membantu pergerakan selama berada di dalam air.
7. Gauges yakni alat yang menunjukkan jumlah udara yang ada di dalam tabung. Juga menunjukkan kedalaman dan suhu udara saat berada di air.
Semua alat ini saling berkolerasi untuk digunakan selama penyelaman. Setelah itu, aku diajari bahasa isyarat. “Nanti kalau di dalam air komunikasinya pakai hand sign ya.” Ujar Bli Wayan.

“Yuk, coba latihan muterin kolam dulu. Kapan terakhir kali snorkeling?” Tanya Bli Wayan usai memberikan teori.
“Hmmm… Tahun lalu di Pahawang.” Jawabku tak yakin. Setelah mengecek, terakhir kali aku snorkeling adalah tahun 2017 di Labuan Bajo. Hahaha, dasar pelupa.
Rentang waktu dua tahun tak berinteraksi dengan air asin membuat napasku terengah-engah. Hah hah hah hah… Pelan-pelan, aku membiasakan diri lagi bernapas dengan mulut.
“Bli, aku masih susah ngatur napasnya. Terus aku pernah belajar ekualisasi di kolam, tapi belum berhasil. Gimana ya?” Aku mengeluarkan semua keraguan yang mencuat di kepala.
“Iya, kalau masih pemula emang gitu. Nanti lama-kelamaan juga terbiasa. Tenggorokan kering juga wajar. Boleh kok nelen ludah. Coba latihan lagi sekalian ekualisasi.”
Lagi, aku memutari kolam renang. Tarik napas… Hembuskan… Tarik napas… Hembuskan… Kali ini, aku diberikan arahan untuk mengatur napas dan menggunakan tombol inflate dan deflate. Tombol ditekan hingga tiba di dasar kolam. Dan, yaaay aku berhasil ekualisasi!!
“Tadi aku berhasil ekualisasi. Tapi masih kagok neken tombol inflate dan deflate.” Kataku.
“Sip, nanti dibantuin. Udah oke kan? Ayo langsung praktek di laut. Bosen kan di kolam enggak ada pemandangannya.”
Jukung sudah siap. Bli Wayan, aku, dan seorang nelayan setempat menyusuri lautan. Lihat! Lagi-lagi Gunung Agung menyapa dengan gagah.

Amed Wall
Tiba di Amed Wall, aku turun ke laut dengan masker dan fin. BCD baru dikenakan saat sudah berada di permukaan air. Cukup berbeda dengan teman-teman yang sudah memiliki lisensi. Biasanya mereka melakukan back-roll entry saat akan memasuki air.
Di spot ini, aku bertemu dengan berbagai biota laut. Clownfish yang sedang bersenda gurau dengan anemone. Frogfish yang mengintip di balik karang. Butterflyfish yang saling berkejaran. Adapula table corals, finger corals, dan ikan-ikan yang sibuk hilir mudik di sekitarnya.
Dunia bawah laut membuatku terhanyut dengan segala keindahannya. Tak hanya memanjakan mata, namun juga indera pendengaran. Tak sedikit pun suara bising mengganggu. Hanya tarikan napas melalui selang regulator dan suara gelembung-gelembung air yang kudengar. Damai sekali rasanya.
Jarum di gauges bergerak ke angka 50. Bli Wayan memberikan isyarat untuk kembali ke permukaan. Jukung menjemput dan kami mendarat di bibir Pantai Jemeluk. “Istirahat dulu ya sebentar.” Ia kemudian berjalan menuju sebuah warung kecil. Di samping kirinya, sebuah gazebo berdiri. Masker selam bergantung di bagian depannya.
“Sir, do you want to rent a mask?” Seorang wanita paruh baya menawarkan jasa sewa masker pada para wisatawan.
Di sebelah kanan warung, sebuah teras dengan ornamen khas Bali berdiri kokoh. Tangki-tangki selam memenuhi hampir separuh areanya. Sembari menyesap segelas teh hangat, aku sibuk menikmati berbagai interaksi warga lokal di sekitarku. Tak lama, kantuk menyerang. Aku memilih tidur meski hanya sebentar.
Pyramids
“Di spot kedua biasanya banyak penyu. Semoga nanti ketemu ya.” Bli Wayan membuka percakapan yang tentu saja membuatku bersemangat.
Mimpi menjadi kenyataan! Aku bertemu dengan penyu tiga kali dalam sekali menyelam. Bahkan, aku mendapat kesempatan mengamatinya beraktivitas di permukaan laut.
Bli Wayan dan aku terus mengayuhkan kaki, berenang menyusuri karang-karang. Tiba-tiba, kami bertemu lagi dengan penyu di dasar lautan. Ia bersembunyi di balik karang.
Kami mendekat. Aku sempat panik karena berada terlalu dekat dengan penyu. Bagaimana jika kayuhan fin-ku terkena kepalanya? Bagaimana jika ia merasa terganggu lalu memagut kakiku? Dalam kondisi panik, aku berusaha mengambil jarak. Alhasil, tulang keringku terkena coral.
Aku mengalihkan pandang pada Bli Wayan yang menggenggam pergelangan tanganku. Melihatnya tetap tenang membantuku mengontrol panik yang melanda.


Di beberapa titik, terumbu karang di kedua spot ini terlihat memutih. Adapula yang patah. Tercerai-berai hingga menjadi serpihan-serpihan. Entah oleh ulah manusia atau pemanasan global, akupun tak tahu. Tapi, hal yang benar-benar membuatku kagum ialah bersihnya perairan ini dari sampah plastik.
Saat diving dan snorkeling, aku melihat para instruktur memunguti sampah plastik yang berenang bebas. Mereka memasukkannya ke dalam wet suit untuk dibuang nanti. Sungguh pemandangan yang membuatku seakan tertampar. Mereka sadar bahwa mereka harus menjaga laut.
Bagaimana dengan tingkah laku kita sebagai wisatawan? Apakah kita mau ikut andil menjaganya dengan tidak membuang sampah sembarangan?
Bersama Bli Wayan, instruktur menyelamku
Bersama Bli Jina, instruktur menyelam ke-4 temanku
Moses Adrian
Wah, harus ke Amed juga nih untuk mencoba scuba diving di sana. Saya pernah scuba di Sabang, dan rasanya di Amed lebih bagus lagi underwaternya. Oh iya, sketsanya juga bagus juga kak.
Rivai H
Seru sekali ya bisa diving di Amed. Bisa menikmati pemandangan bawah laut beserta kehidupannya.
Lautnya bersih, semoga akan selalu begitu.
Aku suka dengan sketnya. Keren 😀
Suci Margi Pangesti
Galfok dengan sketsa gunung agung. Cantik 😍😍
Discovery scuba, sepertinya saya belum berani coba. Yang berhubungan sama menyelam di air masih dalam tahap “wacana” berani mencoba
Tuty Prihartiny
Komplitnya kakak kerenku ini. Suhu gunung yang piawai membuat sketsa… dan kini main di kedalaman laut. Menyenangkan sekali ya Kak Lis bisa diving. Apalagi scuba diving di Amed ya kak. Semangat menikmati semua talents moe kakak idola
achi hartoyo
gils, keren banget Lisa. udah nyobain diving. pengin banget bisa nyemplung ke laut. so inspiring!
Putri Reno
Selamat Kak Lisa. Ka Lisa bertemu dengan MR. LUCKY. Mitos yg saya dapat dari warga gili trawangan kalau ketemu penyu (mr lucky) kamu orang yang beruntung. Hehehe.
Semoga ga ketagihan main bawah laut ya. Kalau udah sakau repot, obatnya cuma 1, nyebur😊🤗
inez
cantik sekali terumbu karangnya di amed. Sayangnya sampai hari ini aku jg belum punya sertifikasi diving!
Kartini
“Belakangan ini ada perasaan aneh yang menyerangku. Aku mudah sekali merasa putus asa dan bosan. Repetisi menyebalkan sebagai budak korporat membuatku lupa akan arti kebebasan yang sesungguhnya.” I feel you banget, Lis… hikssss
by the way, aku terperangah dengan gambar-gambarmu maupun sketsa pemandangan yang waah jari kamu keren yaa, Lis! kamu punya bakat gambar. kereeen…
untuk snorkelingnya seru banget lis, pemandangannya aduhai banget. lihatnya jadi kepingin menjadi makhluk air untuk sehari saja. hehehe. bisa ga yaa, tanpa ada tabung oksigen. hehe. ngayal aja dulu… semoga aku bisa seperti kamu yaa, merasakan keseruan itu secara langsung
Antin Aprianti
Sebagai orang yang nggak bisa berenangm aku terkagum-kagum lihat gambar di bawah laut. Ya ampun indahnya, apalagi bisa melihat langsung bahagia banget pasti. Ahhh keren kak lisa
Mrs.kingdom17
Sering baca amed, dr selebgram yang hobi diving, duhhh pengen bgt ambil license diving… biar bisa liat lebih dalam ke air laut… moga thn dpn bisa.. Amin. Btw, ini biayanya sampe brp kira2 mba Liz?
Lisa Fransisca
Amiin. Bisa cek di web Amed Dive Center ya, Kak 🙂
Firdaus Soeroto
Waduhhh seru banget sih ini… Pengen banget bisa scuba di Amed juga rasanya. Thank you for sharing ya Kak!
Dian Restu Agustina
Keren banget Amed..
Masih alami ya buat scuba pas bener.
Ku belom pernah scuba diving, snorkelling aja.
Beneran keren nih mba Lisa. TFS yess
Nur Husna Annisa
Mungkin setiap orang perlu mencoba discovery scuba atau diving untuk bisa mencintai laut.
Yunita Tresnawati
Lisaaa, aku baru tau kamu jago sketch. Keren ih traveling bawa2 sketch book gitu
Yunita Tresnawati
Seru banget scuba divingnya. Aku belom pernah, baru snorkling2 aja. Pemandangan bawah lautnya kece banget
febi
Jadi pengen coba main scuba, tapi bahaya buat orang yang ada rhinitis alergim bisa diminimaliri ngga ya?..haha..
Btw, nice article 🙂
feMz
ihh.. sketsa kodenya cubangeeet.
duh.. jadi kangen vitamin sea dan Amed.
Retno Nur Fitri
Ternyata namanya sama ya, sempet terkecoh aku kak wkwkwk. Ngeliat pemandangan bawah laut emg selalu gak bisa berkata apa2 saking indahnya, sayangnya aku gak bisa berenang cuma bisa liat ajah.. Aku pun juga setuju bgt soal menjaga kebersihan lingkungan laut kak, semoga mereka yang masih bandel suka buang sampah di laut bisa segera sadar. Btw.. gambar2 kakak bagus bgt, kayaknya emg jago gambar juga nih ya
Cha
Mantappss bisa discovery scuba, sketsa nya keren pinteran ih bs buat, blom pernah ke bali apalagi ke Amed hikss ciann ya.
Ratna Fa
Wah Bali bulan kemarin aku batalin padahal udah book tiket tinggal jalan aja.
Asyik banget yah diving. Dulu aku pernah pas ke Pulau Pari susah juga loh dan enggak bertahan lama karena aku engga kuat dingin hehehe..
Asli harus kuat segala-galanya kalau mau diving 😀
Taumy Alif
Discovery Scuba di Amed ternyata keren. Saya pun juga belum pernah scuba diving. Tapi baca ini, pengen juga cobain di Amed
Deny Oey
Nice story, selalu takjub sama kisah keindahan bawah laut Indonesia.
Semoga suatu saat bisa mencobanya..
Dewi Setyowati
Diving adalah sebuah mimpi, renang aja ga bisa wkwkwk…Scuba diving so far hanya bisa lihat di film. Btw panorama bawah lautnya indah banget, sepadan dengan perjuangan untuk bisa melihatnya.
Ifa Mutia
Lihat peralatan untuk scuba diving bikin aku harus berpikir dua kali jika ingin mencoba Scuba Diving.
Tapi sepertinya seru juga ya..
Sketsa gunung Agungnya keren loh.
Syifa Hanoum
Pengen banget bisa diving kayak kaka suhu 😁 btw apa kabar kak lisa? 🙂
Dayu Anggoro
Wih keren euy scuba divingnya, pemandangan bawah lautnya juga mantep euy.
ekasiregar.com
wah… selain main2 di kedalaman ternyata kakak ini jago nyeket juga toh..
penceritadunia.com
mbak… selain amed, lokasi mana yang paling sering di datangi untuk mane2 dikedalaman ini mbak?
ristiyanto
Pengalaman yang mengesankan.
Saya juga lupa kapan terakhir kali snorkeling hehehe….
Rara
Wahhh seru banget pengalamannya kak. Aku bacanya pake degdegan. Secara aku panikan parah banget sumpah. Baru dua hari pulang dari Karimun Jawa dan seumur-umur di Karjaw pengalaman pertamaku snorkling ga pake pelampung dan nyelam selama beberapa detik. Itu aja aku udah bangga banget sama diriku hehe. Semoga next aku bisa lebih berani cobain diving ya kak hehe
Titi
Wah keren ya liat apa yang bagus bisa digambar gitu. Jadi nggak cuma ngandelin jepretan aja. Andai aku bisa gambar kya Mbak lisa 🙂
Evi Oktaviani
Sketsa Amednya bagus..
Jadi pengen ke Amed lagi..
Dan mengingatkan, kalau insangku juga udah lama gak kena vitamin of sea.. hehe..
Lenifey
Pernah latihan selam di kolam renang tapi pas mau ambil lisensi gagal berangkat gara2 mahal.. jaman kuliah.. hahaha..
Sekarang rada takut mau nyelam.. tapi penasaran juga pengen nyobain.. pemandangan underwaternya keren..
Tintin
Bisa ya suka naik gunung dan menyelam.
Keren kak Lisa, benar-benar petualangan sejati.
elsalova
Oh tuhaan, aku iri. Iri kamu mainnya jauh banget, padahal aku mangkrak cm karena ga bisa equalize.
Aku iri kamu jago sketsa. Ih aku iri aja udah. Hahaa
Pengalamannya seru deeek.
Endah Marina
Cantik banget mbak terumbu karang nya.. Belom pernah sampai ke Amed akutuh kalo lg trip ke bali.. Bakal masuk list nih Amed Bali..
Harjuna
Seru ya kak pengalaman scuba di Amed nya, terumbu karangnya juga terlihat indah
Agnes Nainggolan
Pemandangan bawah lautnya benar2 bagus bgt ya ka, baru denger Amed, biasanya yg beken itu yg di Bali Barat yaa.
Nia Devy
Kak sketsa-sketsanya bagusss banget. Jadi pengen coba scuba di amed, subhanallah pemandangannya. Untuk biayanya berapa ka?
Kalena Efris
Kak Lisaaa seru banget scuba divingnya. Pemandangan bawah lautnya kece banget itu kakk
Zen
Aku baru sekali nyobain diving dan ketagihan …
Melihat keindahan laut, lihat ikan, lihat karang….
Serius banget, tapi aku masih belum jago, kadang merasa sesak, karena aku mantan perokok 😭😭😭
Diah Sally
Aku jadi pengen Scuba Dive!
Tahun ini libur main ke pantai, tahun depan sampe jebol main pantai nih kayanya hahaa
Asyik banget yaa Scuba Dive di Amed, kalau di Jakarta mau belajar nyelam dimana ya kak?
Uphiet
Sketsanya cantik, cara lain dalam mengabadikan momen ya. Saya hanya bisa mengagumi bawah laut dari gambar, karena saya belum bisa renang 😀
Ria
Wah, aku suka liat sketsanya 🙂 Apalagi isyarat2 yang digunakan saat menyelam.
Menggambar sketsanya bisa membantu jadi lebih ingat, IMHO.
Ivan
Wah, baca tulisan kamu jadi teringat kembali pengalaman menyelam di Bunaken.
Memang pengalaman yang menyenangkan sekaligus mendebarkan ya, Lisa.
Aku aja mau lagi, tapi ga dikasih sama istri.. Hahaha.
Sketsanya bagus banget lho, keep up the great work ya!