Menyeberangi Sungai Mekong ke Donsao, Laos
Tak lama tiba di Golden Triangle, aku dan Merin berniat untuk menyeberangi Sungai Mekong ke Donsao, Laos. Banyak orang mencoret kegiatan ini dari itinerary. Namun rasa penasaran yang tinggi, menyebabkanku dan Merin ingin mencobanya.
Menyeberangi Sungai Mekong
Di sepanjang jalan dari monumen Golden Triangle hingga pos polisi, ada banyak operator boat yang menjual jasa menyeberang ke Donsao, Laos. Siang itu, aku dan Merin yang terlihat bingung, dihampiri oleh seorang bapak. Pucuk dicinta ulam tiba. Ia menawarkan jasa menyeberangi Sungai Mekong. Aku dan Merin tersenyum, seolah mengiyakan tawarannya dalam hati.
Biaya menyeberangi Sungai Mekong yang ditawarkan operator ini adalah 250 THB per orang. Setelah membayar, pasporku dan Merin ditahan. Tujuannya agar kami kembali lagi ke Thailand. Kami juga diberikan life jacket dan sebuah petuah. Yakni, waktu yang kami miliki untuk mengeksplorasi Donsao hanya 30 menit.

Bersama operator boat
“Hey, come, come!” Seorang laki-laki berkumis tipis bertubuh semampai mengajakku dan Merin turun menuju bibir Sungai Mekong. Boy namanya. Di bibir sungai, sebuah perahu kayu berukuran kecil telah menunggu kami.

Paradise Resort Casino, Myanmar

Kings Romans Casino, Laos
Golden Triangle merupakan kawasan penghasil opium terbesar kedua di dunia setelah Afghanistan. Opium yang berasal dari getah bunga poppy kemudian diselundupkan ke perbatasan negara melalui Sungai Mekong. Dilansir dari wikipedia, sungai sepanjang 4,880 kilometer ini mengalir dari Dataran Tibet melintasi 6 negara. Cina, Kamboja, Myanmar, Laos, Thailand, dan bermuara di Vietnam. Di kawasan Golden Triangle sendiri, Sungai Mekong bertemu dengan Sungai Ruak yang memisahkan Thailand, Laos, dan Myanmar.
Hal menarik yang kutemui saat menyeberangi Sungai Mekong ialah kasino di masing-masing perbatasan negara. Paradise Resort Casino di Myanmar dan Kings Romans Casino di Laos. Sedangkan Thailand tak memiliki kasino. Ia hanya memiliki Buddha Nawa Lan Tue, sebuah patung Buddha berwarna keemasan yang juga terletak di pinggiran Sungai Mekong.

Suasana Pulau Donsao, tampak dari Sungai Mekong
Pulau Donsao, Laos
30 menit berlalu. Perahu tengah merapat ke tepian kawasan Golden Triangle Special Economic Zone Laos. Tanda bahwa aku dan Merin telah menginjakkan kaki di negara yang berbeda. Dari atas perahu, kami melompat ke dermaga yang terbuat dari kayu dan drum yang mengapung. Tepat di sisi kiri, dekat dengan tangga, beberapa perahu berjajar rapi menghiasi dermaga.
Tak ingin membuang waktu lebih lama, aku dan Merin berpencar mengelilingi pulau. Tanahnya tandus, pepohonan pun terlihat gersang. Hanya jejeran pertokoan, beberapa mobil dan motor, serta 3 ekor sapi yang kutemui di sini. Di kejauhan, gedung-gedung tinggi terlihat samar.
Tiba-tiba aku teringat alasan kenapa Laos menjadi salah satu negara pemasok opium di Asia. Kemiskinan ialah penyebabnya. Penduduk Laos yang tak memiliki uang memilih untuk menjadi petani bunga poppy untuk bisa menghidupi keluarganya. Permintaan dan harga jual yang relatif tinggi menyebabkan mereka tergiur untuk membudidayakan bunga poppy.
Menurut Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan atau yang dalam Bahasa Inggris disebut United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC), penanaman opium di Laos cukup stabil. Luasnya 5,700 hektare pada tahun 2015. Budidaya opium terbesar adalah di Laos bagian utara, yakni provinsi Phongsali, Xiangkhoang, dan Houaphan.
Aku menghampiri sebuah toko. Ada berbagai macam minuman dalam botol yang menarik perhatianku. Salah satunya, snake whiskey!
“Do you want to try it?” Sang penjual menawarkan minuman tersebut padaku sembari menyiapkan sebuah seloki.
“Thank you. But, I don’t drink alcohol.” Jawabku gugup, yang dibalas dengan tawa olehnya.
“Is this a real snake? Did you catch it by yourself?” Aku bertanya lagi.
“Yes, a real one. I didn’t catch it by myself. But, my friend did.” Jawabnya dengan Bahasa Inggris yang lancar.
Aku masih asyik melihat-lihat whiskey yang dijajarkan di depan toko. Sang penjual pun rela menjelaskan dengan begitu ramah. Tak hanya snake whiskey saja yang ada di sini. Melainkan juga opium whiskey, scorpion whiskey, gecko whiskey (and that was a big one!), bahkan ada juga tiger penis whiskey. Menurut penuturan sang penjual, penis macan adalah obat vitalitas bagi pria. Minuman ini merupakan salah satu obat tradisional dari Cina. Duh, kok sedih ya memburu macan yang populasinya langka untuk obat kuat. Hiks.

Tiger penis whiskey
“Do you want to try this one?” Ia bertanya lagi padaku.
“What for? So that I become strong?” Aku menjawab sembari tertawa, yang juga disambut tawa olehnya.
Donsao merupakan daerah perbatasan. Kita bisa menggunakan mata uang Laos Kip atau Thailand Baht jika ingin berbelanja di sini.

Cobra whiskey

Scorpion whiskey
Aku menghampiri jejeran toko lain. Di sana aku menemukan kopi, rokok, barang-barang kerajinan tangan, dan juga makanan ringan khas Laos yang dijajakan. Tak banyak toko yang buka saat aku mengunjungi pulau ini. Dagangan yang dijajakan pun tak begitu bervariasi. Snake whiskey ialah yang paling terkenal.
Berjalan ke bagian belakang jejeran pertokoan, terdapat sebuah stadion kecil. Sekilas, stadion ini tampak kurang terawat. Dari kejauhan, aku melihat seorang ibu beserta kedua anaknya sedang bercengkerama.
Tiba-tiba, anak laki-lakinya yang sekiranya berusia 4 tahun, datang menghampiriku. Ia hanya mengenakan sebuah kemeja kumal tanpa celana. Wajahnya terlihat lusuh. Kulitnya berwarna kecoklatan dan ingus terlihat menempel di bagian bawah hidungnya.
Ia menghampiriku sambil berkata-kata dalam Bahasa Laos. Aku yang tak mengerti, hanya terpaku.
Kemudian, ia menengadahkan tangannya padaku sambil memasang wajah meminta dikasihani. Eh? Minta uang? Aku bertanya-tanya dalam hati.
Lagi, ia berbicara dan menengadahkan tangan padaku. Aku menggeleng. Namun, ia tetap mengikutiku.
Perlahan, aku mengambil jarak darinya. Ia terus mendekati bahkan memegang erat gantungan kunci di tas kecilku. Aku tetap menggeleng sembari menarik tasku perlahan. Kutatap wajahnya, berharap ia mengerti maksudku kalau aku takkan memberikannya uang.
Mulai merasa tak nyaman, aku mengambil langkah untuk pergi. Petuah orang tua di Waerebo telah begitu melekat di benakku hingga saat ini. Jangan pernah memberi anak kecil uang atau permen secara cuma-cuma. Agar ketika besar nanti, mereka tidak tumbuh menjadi seorang peminta-minta.
Baca juga: Waerebo, Indahnya Desa di Atas Awan
Tak terasa, 30 menit sudah kami habiskan di Donsao. Aku dan Merin harus segera kembali ke negeri gajah putih.
Kulangkahkan kaki berjalan menuju dermaga. Di sana, Boy sudah menunggu kami. Aku menatap lekat pulau kecil ini. Mengagumi kesederhanaan anak-anak yang tengah bermain dan tertawa lepas di dermaga.
Terima kasih, Donsao, untuk kesempatan melihatmu dari dekat.

Anak-anak Laos bermain di pinggir Sungai Mekong
DAYU ANGGORO
Kondisinya memprihatinkan yah, pantes banyak traveler yang gamau ke sana.
Lisa Fransisca
tapi pengalamannya priceless sih, bang dayu
hehehe
Deny Oey
30 menit yang singkat dan luar biasa. Semoga sepulang dari sana Lisa jadi tambah kuat meski tidak minum obat kuat #eh..
Lisa Fransisca
setidaknya sekarang udah punya link buat beli obat kuat, bang *eh ๐
Maria Widjaja
What an adventure, ya. Membacaartikel ini jadi teringat pepatah lama. Sekali mendayang, dua negara (bukan pulau lagi lho) terlampaui.
Lisa Fransisca
Iya. Terima kasih sudah mampir, Kak Maria
mutiara
“Petuah orang tua di Waerebo telah begitu melekat di benakku hingga saat ini. Jangan pernah memberi anak kecil uang atau permen secara cuma-cuma. Agar ketika besar nanti, mereka tidak tumbuh menjadi seorang peminta-minta.”
Berbelas kasih tetap ada saat dan koridornya yah, Lisa.
Anw, lucky you, itu si mas-mas nya ramah banget mau difoto-foto walo Lisa ga beli whiskey nya… Hehehe…
Lisa Fransisca
Iya Kak Mut, am so lucky :’)
airin
Pengalaman yang luar biasa di sungai yang legendaris, sesama negara berkembang dan serumpun budaya jadi kehidupan sosial nya kurang lebih sama, nice experience…
Lisa Fransisca
Iya, Kak Airin.
Terima kasih sudah mampir yah.
Putri Reno
Akhirnya terbit juga. Seru ya pengalaman di dansao. Sedih liat beberapa binatang di awetkan untuk obat kuat. Perjalanan selanjutnya menyusuri sungai mekong seru tuh Kak Lis
Lisa Fransisca
Iya Un, sedih liatnya.
Eka Rahmawati
Kayaknya seru juga ya jalan2 ke Laos. Hmm. Kalo dari Thailand berapa jam Kak sampai Laos?
Lisa Fransisca
Sekitar 30 menit nyebrangnya, tapi hanya untuk singgah.
Kalau mau main sepertinya harus melalui jalur darat atau udara, Kak. CMIIW.
Kartini
wah lis, aku baru tau tuh kalo ada whiski dari uler wkwkwk. ngeri juga yaa lis.
aduhhh itu ngeliat uler ada di dalem botol aja udh ngibrit aku mah ๐ ๐
rasanya gimana tuh yaa ckck
Lisa Fransisca
Duh Kar, aku juga nggak tahu rasanya. Enggak berani nyobain. Hahaha.
kelanakucom
Ceritanya menarik kak.Banyak banget informasi yang ku dapet dari tulisan kakak. Terima kasih sudah berbagi cerita. Sepertinya kalimat ini bakalan saya ikutin juga deh “Jangan pernah memberi anak kecil uang atau permen secara cuma-cuma. Agar ketika besar nanti, mereka tidak tumbuh menjadi seorang peminta-minta.”
Harus belajar tega nih biar mereka belajar untuk ga jadi peminta-minta.
Lisa Fransisca
Iya Kak, kadang susah ya belajar tega. Tapi ternyata ini baik untuk membina karakter anak-anak. Ini kata tetua di Waerebo lho ya, hehe.
Yunita Tresnawati
Ihh koq aku geli yaa lihat ular-ular itu. Seru banget petualangan Lisa ke Golden Triangle nih
Lisa Fransisca
Iya, Kak Yun. Seru dan priceless.
Terima kasih sudah mampir.
Maya Nirmala Sari
Aduh ngilu ngeliat Tiger penis whiskey. kok ya bisa ketelen ya minum itu. Ga nyangka ternyata di Laos banyak tempat menarik.
Lisa Fransisca
Iya, Kak Mae. Aku juga nggak bisa ngebayangin nenggak minuman itu.
Nunik Utami
Kok aku cemas ya baca passport ditahan? Takut mereka “nakal” dan gak balikin passport, bahaya banget.
Lisa Fransisca
Ini memang untuk menghindari jadi penduduk gelap di Laos, Mbak Nunik ๐
Terima kasih remindernya ya.
Taumy
Pengalaman yang luar biasa melihat sisi lain sungai Mekong, meskipun hanya 30 menit. Tetapi lain kali, hati2 dengan paspor yang ditahan meskipun 30 menit karena itu adalah dokumen identitas kita.
Lisa Fransisca
Siap, Mas Taumy! Terima kasih remindernya.
Tuty prihartiny
Ternyata waktu tidak mesti berbanding lurus dengan pelajaran kehidupan ya Kakak Kancilku. Dalam 30 menit, Kak Lis melihat banyak dengan mata, hati dan pikiran, Sehingga ketika dituang dalam bentuk tulisan dari sungai Mekong ke Dansao bukan sekedar singgah.. Hebat euy kakak kancil
Lisa Fransisca
Terima kasih, Kak Tuty.
Ini berkat aku belajar banyak dari kakak :’)
Inez
Gile bener. Uler kobra dijadiin minuman. Racunnya bahaya gak tuh kalo keminum wkwkwk.
Bener banget lis, anak kecil ga boleh dibiasain dikasi duit kaya gitu. Bikin mentalnya jadi kaya pengemis. Dia mesti melakukan sesuatu, bekerja misalnya untuk mendapatkan apa yg dia mau, bukan dengan colek-colek narik baju trus dapet duit!
Lisa Fransisca
Mungkin bisanya sudah diambil terlebih dahulu ya, Nez. Hehe.
ristiyanto
“Menurut Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan atau yang dalam Bahasa Inggris disebut United Nations Office of Drugs and Crime (UNODC), penanaman opium di Laos cukup stabil. Luasnya 5,700 hektare pada tahun 2015. Budidaya opium terbesar adalah di Laos bagian utara, yakni provinsi Phongsali, Xiangkhoang, dan Houaphan.”
Luas banget ya, gimana caranya pemerintah sana mengatasi perdagangan opium? Mumet pasti hahaha…
Lisa Fransisca
Setahuku pemerintah Laos bekerja sama dengan negara2 ASEAN membentuk ASOD untuk memerangi narkoba. Tapi karena kemiskinan, penanaman & perdagangannya masih sulit untuk benar2 dihentikan. CMIIW.
Kalau di Thailand sendiri, pemerintah secara persuasif mendekati masyarakatnya, melakukan edukasi, & mencari lapangan pekerjaan (seperti berladang kopi) untuk masyarakat (menurut pernyataan di museum opium Chiang Rai).
Antin Aprianti
Aku pernah denger whisky dengan hewan yang aneh-aneh itu, kok rada miris ya membunuh hewan buat obat kuat gitu. Semoga bukan hewan dari Indonesia yang ditangkap.
Lisa Fransisca
Iya Antin, miris ya ๐
Firdaus Soeroto
Laos sepertinya unik juga untuk dikunjungi. Terima kasih ulasannya ya.
Lisa Fransisca
Sama-sama, Kak. Terima kasih sudah bersedia berkunjung.
achi hartoyo
Ternyata bisa ya nyebrang ke perbatasan Laos dari Thailand. Pas ke sana gak kepikiran, btw kok serem ya baca passport ditahan, itukan ‘nyawa’ kedua kalau ke luar negeri.
Lisa Fransisca
Karena ini hanya menyeberang, Mas Achi.
Setahuku kalau memang mau ke Laos, bisa lewat jalur darat melewati perbatasan dan enggak ditahan passportnya. CMIIW.
Amelia
Walaupun kondisinya gak seperti yang dibayangkan selama ini, tapi jadi tambah penasaran ingin datang langsung kesana! Kayanya seru juga mencoba makanan atau minuman yang aneh-aneh disana
Lisa Fransisca
Silakan, Kak ๐
Citra Rahman
Perjalanannya seru banget, Kak Lisa. Tapi terlihat sepi pengunjung ya? Apa karena bukan akhir pekan?
Lisa Fransisca
Aku berkunjung di akhir pekan, Bang.
Kalau melihat kondisinya, sepertinya banyak yang melewatkan tempat ini. IMHO ya.
Ifa Mutia
Suasananya mirip mirip di perkampungan Indonesia ya.
Aku bergidik lihat hewan hewan yang dijadikan campuran minuman.
Sepertinya belum banyak wisatawan yang mengunjungi daerah ini, karena berita kriminalitas diantaranya perdagangan opium dan organ tubuh manusia.
Lisa Fransisca
Wah Kak Ifa, terima kasih infonya tentang perdagangan organ tubuh di Golden Triangle.
Aku baru tahu lho, dan sepertinya menarik untuk dicari lebih lanjut informasinya.
Iqbal
wah Lisa perjalanannya seru bangeet… Edan ya Laos, segala dibuat Whiskey. Waktu turun kapal gak cap passport lagi itu?
Lisa Fransisca
Enggak Bang, paspornya ditahan di Thailand.
Annisa
Wow, ku baru tauu. Unik ya Laos itu, apalagi whiskey nya.. Makasih Lisa infonya. Amazing!
Lisa Fransisca
Iya Nisa, pulau kecil ini memang punya keunikannya sendiri ๐
agusonpapers
sepi banget suasanannya dan ngfa terlihat eksotis….buat ekspedisi cocok ketimbang travelling kayanyaa….
Lisa Fransisca
Iya Mas Gusrak, suasananya memang sangat sepi.
Rama Murtaba
Saya kok malah jijik ya liat penampakan yang katanya whiskey itu hahaha.
Btw ternyata tempatnya juga kurang terawat ya. Salut sih sama kakak, karena mau travelling ke tempat tempat yang sejatinya tidak instagramable kayak gitu
Lisa Fransisca
Kebetulan memang bukan pengejar foto-foto instagramable, Kak Rama. Hehehe.
Terima kasih sudah mampir ya.
Dewi Setyowati
Senangnya punya kesempatan jalan2 sampai ke Golden Triangle. Seru ya Mbak.. pengalaman melihat kehidupan orang di negeri lain dengan segala keunikannya termasuk jenis2 minuman itu. Mereka ramah banget ya semua ditawarin hehehe..
Ndari
hmmm jadi ngebayangin itu perdagangan opium di atas sungai seluas itu? dan dikelilingi beberapa negara..bagus buat setting film action
Sally
Jalanโnya udah jauh banget euy kaa. Meni berani pisan euy kesana. Parah juga yaa berburu hewan langka, cuma buat dijdikan obat kuat. Wedan emang #miris
Wulan
Wahhh ngiluuu yaahhh, lihat ularnya di whiskey itu. Ahahahaha
lenifey
Okey wiski ular sama penis macan.. fix ngeri..
Tega banget ya.. terus emang gak gimanaa gitu pas minum. Btw babang penjualnya baik banget mau di poto walau gak beli. Seru banget sih pengalaman perjalanannya. Aku bahkan gakepikiran pengen pergi sik kalo liat keadaannya.. salut banget sama kakak.. tapi pengalaman perjalanannya emang gakternilai banget sik..
Nasa
Wih pindah negara cuma nyebrang sungai. Unik bener ya areanya. Mau nyebrang sita pasport
jagbir sandhu
Usually, I never comment on blogs but your article is so convincing that I never stop myself to say something about it. Youโre doing a great job Man. Best article I have ever read
Keep it up!
Budi Setiadi
Itu sungai apa lautan? luas bangett.. Tapi sayangnya airnya keruh ya, andai airnya bersih pasti lebih banyak wisatawan yang datang kesana.
fajar
Dari pelajaran sejarah di bangku sekolah, sungai mekong adalah salah satu pusat awal peradaban laos
Cikasur
jauh bangeet jalan2nya di luar kebiasaan orang2
sehat terus mbak