Kususuri setapak demi setapak bibir pantai sore ini. Sinar matahari mulai beranjak turun, bosan mengecupi kulitku yang semakin memerah. Sesekali, kubenamkan kaki dalam pasir yang terasa hangat. Kepiting-kepiting kecil berlarian, menjauh dari telapak kakiku. Jauh ke tengah lautan, aku melayangkan pandang. Menikmati suguhan birunya laut yang memanjakan mata.
Tiba-tiba, sebuah benda tersangkut di jemari kaki. Pandanganku beralih. Dari birunya laut menjadi sebuah benda kecil berwarna transparan.
“Wah, sampah plastik datang dari ombak.” Aku mengernyitkan dahi, menatap benda yang terapung-apung di kaki.