“Ya Tuhan, hidup atau mati biarlah aku berada di tengah-tengah Bangsa Batak ini untuk menyebarkan firman dan kerajaan-Mu” –Dr. IL. Nommensen 11 November 1863-

DCIM101GOPROGOPR5082.

Memasuki kompleks Salib Kasih, sebuah patung yang kemudian diketahui dibangun untuk menghormati jasa Dr. Ingwer Ludwig Nommensen, seorang misionaris asal Jerman yang menyebarkan agama Kristen Protestan di Tanah Batak, menyambut kedatanganku. Tempat ini terletak di Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, yang dibangun pada bulan Oktober 1993.

Nommensen sangat dihormati oleh Bangsa Batak, meskipun dahulu ia pernah hampir dibunuh karena mewartakan Injil dan menyebarkan agama Kristen Protestan di Tanah Batak. Pada zaman itu, Bangsa Batak tidak percaya dengan Tuhan. Mereka masih menyembah patung-patung dan memiliki kepercayaan, yakni:

Animisme    : Keyakinan adanya berbagai roh yang menempati alam sekeliling tempat  tinggalnya. Tingkatan tinggi dari animisme adalah pemujaan kepada roh para leluhur.

Dinamisme  : Kepercayaan tentang adanya kekuatan gaib yang luar biasa pada benda-benda tertentu  rambut, kepala, batu, dan lain-lain.

Totemisme   : Kepercayaan kepada binatang sebagai lambang nenek moyang.

Animatisme  : Kepercayaan bahwa benda atau pohon tertentu berjiwa dan berpikir seperti manusia.

Fetisisme      : Kepercayaan adanya jiwa dalam benda-benda tertentu.

IMG_2118
debata (tuhan) yang disembah oleh Suku Batak

Aku melangkahkan kaki menapaki satu demi satu anak tangga menuju Monumen Salib Kasih yang terletak di atas bukit. Deretan pohon-pohon pinus menemani langkahku. Di beberapa titik, terdapat batu-batu nisan yang merupakan sumbangan Suku Batak dan gereja dari berbagai penjuru di Indonesia. Entah sebagai penanda bahwa mereka pernah mengunjungi tempat ini, atau sebagai penghormatan atas jasa Nommensen, sang apostel (rasul) Batak. Tak hanya itu, sepuluh titah Tuhan Allah dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak juga terlihat menghiasi jalan menuju Monumen Salib Kasih.

Setelah berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit, aku tiba di puncak Siatas Barita, tempat dimana Monumen Salib Kasih dengan ketinggian 31 meter berdiri kokoh di atas 3 tiang penyangga yang merupakan lambang Trinitas dalam agama Kristen, yaitu konsep yang menyatakan bahwa Allah adalah tiga pribadi, yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus.

DCIM101GOPROGOPR5103.
Monumen Salib Kasih dengan 3 tiang penyangga

 

Wisata Rohani Salib Kasih 6
Rumah-rumah doa di sekitar Monumen Salib Kasih

 

Wisata Rohani Salib Kasih 5
Ukiran yang menceritakan bahwa Nommensen pernah hendak dibunuh di dolok (puncak) Siatas Barita saat melarang Suku Batak melakukan ritual penyembahan kepada “sombaon”.

Menurut masyarakat sekitar, konon, Nommensen hendak dibunuh di puncak Siatas Barita saat  Bangsa Batak sedang melakukan ritual dengan menyembelih kerbau sebagai persembahan kepada sombaon, roh alam yang memiliki martabat tinggi dalam kepercayaan Batak Kuno.

 



“Roh yang berbicara kepada Sibaso (pemimpin ritual) bukanlah roh nenek moyangmu, melainkan roh setan. Nenek moyangmu tidak mungkin menuntut darah salah satu keturunannya.” Sabda Nommensen. Tiba-tiba kilat menyambar dan Sibaso serta para pengikutnya jatuh tersungkur di hadapan Nommensen yang tengah berdiri tegak menyaksikan kebesaran Tuhan Allah padanya. Sejak itulah mereka tidak lagi mengganggu Nommensen.

DCIM101GOPROGOPR5106.
Pemandangan Rura (Lembah) Silindung dari puncak Siatas Barita

 
Pemandian Air Soda (Aek Rara)

Di Desa Parbubu I, Tarutung, tak jauh dari Salib Kasih, terdapat sebuah kolam air soda yang dikenal dengan Aek Rara. Dalam Bahasa Batak Toba, aek memiliki arti air dan rara memiliki arti merah. Disebut demikian karena menurut masyarakat setempat, air kolam ini berwarna merah. Namun saat aku perhatikan dengan saksama, warna air kolam ini cenderung bening, bukan berwarna merah.

Ambos Lumbantobing, pemilik kolam kecil bermata air soda ini menyatakan bahwa kolam ini ditemukan oleh ibunya, Minar Sihite, pada tahun 1973. Masyarakat setempat percaya bahwa berendam di pemandian ini dapat mengobati penyakit kulit.

DCIM101GOPROGOPR5113.
Kolam Air Soda

 

DCIM101GOPROGOPR5115.
Pemandangan di sekitar Kolam Air Soda

 

Recommended Posts