4 Cara Sederhana Mengurangi Sampah Plastik
Kususuri setapak demi setapak bibir pantai sore ini. Sinar matahari mulai beranjak turun, bosan mengecupi kulitku yang semakin memerah. Sesekali, kubenamkan kaki dalam pasir yang terasa hangat. Kepiting-kepiting kecil berlarian, menjauh dari telapak kakiku. Jauh ke tengah lautan, aku melayangkan pandang. Menikmati suguhan birunya laut yang memanjakan mata.
Tiba-tiba, sebuah benda tersangkut di jemari kaki. Pandanganku beralih. Dari birunya laut menjadi sebuah benda kecil berwarna transparan.
“Wah, sampah plastik datang dari ombak.” Aku mengernyitkan dahi, menatap benda yang terapung-apung di kaki.
Aku mengambil plastik itu. Memasukkannya ke dalam tas waterproof-ku, hendak membawa pulang dan membuangnya nanti. Mau bagaimana lagi? Tak ada tempat sampah di sini.
Seketika pikiranku melayang ke berita yang sempat viral beberapa waktu lalu. Di sebuah pantai di Kecamatan Buleleng, Bali, ditemukan jasad seekor penyu mati di laut. Penyebab kematiannya? Tersedak sampah plastik.
***
Apa sih plastik itu?
Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul-molekul kecil. Molekul-molekul ini dikenal dengan monomer. Monomer dapat berikatan secara kimia dengan monomer lainnya untuk menyusun molekul polimer yang panjang dan berulang-ulang. Umumnya, plastik terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, klorin, dan belerang.
Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari
Plastik memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Benda ini sering dijadikan pembungkus makanan, kemasan botol mineral, sedotan, kantong belanja, suku cadang mobil, dan lainnya. Namun, penggunaannya yang berlebihan kini tengah mencemari bumi. Dengan banyaknya sampah plastik, diprediksi jumlahnya akan melebihi populasi ikan di lautan pada tahun 2050.
Setiap hari, semakin banyak kemasan plastik sekali pakai yang diproduksi, digunakan, dan dibuang. Bukan itu saja, hal apapun yang berkaitan dengan plastik dapat mencemari bumi. Mulai dari dampak ekstraksi bahan bakar fosil untuk memproduksi plastik, racun yang terlepas ke lingkungan saat plastik dibakar, hingga menghancurkan kehidupan laut.
Berapa lama plastik terurai?
Kantong plastik membutuhkan waktu 10 hingga 12 tahun untuk hancur. Sementara botol plastik butuh 20 tahun untuk terurai. Hal ini disebakan oleh polimer botol plastik yang lebih kompleks dan tebal.
Jika dalam satu hari saja kita menghasilkan berlembar-lembar sampah plastik, ada berapa banyak sampah yang dihasilkan Jakarta setiap harinya dengan jumlah penduduk kurang lebih 12.7 juta jiwa? Itu baru Jakarta saja lho, belum seluruh penduduk dunia. Kebayang enggak sih?
4 Cara sederhana mengurangi sampah plastik
Kamu suka ikut kegiatan membersihkan pantai bersama kelompok-kelompok peduli lingkungan? Atau naik gunung dan membawa turun sampah-sampah yang berserakan di sana? Keren! Tapi, ada juga lho beberapa cara sederhana untuk mengurangi sampah plastik. Hal ini bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
1. Membawa tumbler atau botol minum
Sudahkah kamu terbiasa membawa botol minum jika bepergian? Jika belum, yuk mulai dibiasakan dari sekarang. Lumayan kan bisa mengurangi 1 botol plastik air mineral. Sayang ya, water vending machineΒ masih sulit ditemui di sini. Semoga saja ke depannya perusahaan air minum juga mulai mengeluarkan water vending machineΒ sehingga kita bisa lebih mudah mengisi ulang air saat bepergian. Bisa mengurangi penggunaan sampah plastik juga tentunya.
2. Membawa wadah atau tempat makan
Hayooo, siapa di antara kamu yang suka jajan? Sepertinya semua orang suka jajan ya. Alangkah lebih baik, memulai menggunakan tempat makan sebagai wadah penampungnya lho.
Kalau mau belanja ke pasar, kita bisa mengganti plastik untuk membeli daging dan ikan dengan tempat makan. Terlihat memang lebih ribet, tapi demi bumi yang lebih baik, enggak apa-apa kan? Ribet itu hanya permulaan kok, lama-kelamaan juga terbiasa.
3. Mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless
Ada yang suka nongkrong di kedai kopi dan memesan minuman dingin? Green tea latte? Mocha frappucino? Atau ice lemon tea? Hmm pasti nikmat ya. Sayangnya untuk menikmati minuman-minuman ini, kita akan disuguhkan sebuah gelas kemasan sekali pakai dan sedotan plastik. Nah, mulai sekarang kita bisa minta untuk mengganti gelas kemasan dengan tumbler yang kita bawa sendiri.
Bagaimana dengan sedotannya? Tenang, bisa diganti dengan sedotan stainless. Sekarang sudah mudah ditemukan kok. Bahkan, ada sikat pembersihnya juga.
Masih ingat video seekor penyu di Kosta Rika yang hidungnya tersangkut sedotan plastik? Video yang diunggah oleh Christine Figgener, seorang ahli biologis kelautan dan timnya, di bulan Agustus 2015 ini seakan mengoyak perasaan orang-orang yang menontonnya. Penyu yang termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah ini kesulitan bernapas karena sedotan plastik tersebut menyumbat saluran pernapasannya.
Dengan sebuah pisau lipat, para ahli biologis mencoba menarik sedotan itu dari hidungnya. Darah segar mengalir membasahi hidung penyu. Ia pun terus meronta-ronta. Bisa kamu bayangkan bagaimana penderitaan si penyu? Enggak ada gunanya lho mengutuki kejadian itu. Yuk, mulai mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless.
4. Membawa totebag atau tas belanjaan sendiri
Di tahun 2016 pemerintah Indonesia pernah menerapkan biaya untuk penggunaan plastik di retail-retail. Sayangnya, hal tersebut tak berlangsung lama. Masyarakat kini tak lagi mengindahkan penggunaan berlebihan kantong plastik.
Tak apa jika masyarakat lupa. Mari kita ingatkan lagi bahaya plastik yang digunakan secara berlebihan. Dampak buruknya terhadap lingkungan, dan memberi contoh untuk selalu membawa tas belanjaan sendiri. Enggak sulit kok. Mulai dari sekarang yuk, siapa tahu ke depannya penggunaan sampah plastik semakin berkurang. Dengan begitu, kita juga bisa mewariskan bumi yang tetap terjaga kepada anak cucu kita.
Oh iya, menurut kamu, bagaimana cara sederhana mengurangi sampah plastik? Tulis di kolom komentar ya, siapa tahu kita bisa bertukar pikiran mengenai hal ini. Aku juga mau tahu pendapatmu lho.
“Only after the last tree has been cut down.
Only after the last river has been poisoned.
Only after the last fish has been caught.
Only then will you find that money cannot be eaten.”
-Cree Indian Prophecy-
Diah Sally M
Ah iya benar banget. Emang kudu pakai 4 point itu yaa Ka. Tapi teh kadang lupa udah pesan minum, eh dia dateng pakai sedotan. Para pengusaha yang punya bisnis restaurant atau apapun yang pakai plastik, juga harus membantu. Misal, memang tidak menyediakan sedotan dan plastik di tempatnya, kalau perlu ditulis di depan pintu masuk. CMIIW
Lisa Fransisca
Sepertinya udah ada pelaku bisnis yang mulai mengurangi penggunaan sedotan plastik secara bertahap. Semoga saja ke depannya masyarakat, pelaku bisnis, juga pemerintah sama-sama ikut andil dalam mengurangi sampah plastik ya. Mungkin edukasi dari pihak pemerintah juga bisa membantu, karena enggak semua orang paham sampah plastik bisa merusak lingkungan bahkan membunuh biota laut. IMHO ya.
Antin Aprianti
Empat point di atas kalau diterapin bagus banget tuh, tapi kadang masih suka males untuk nerapinnya karena kebiasaan. Point satu sih udah diterapin, point yang lain belum coba dan kemarin baru kepikiran buat beli sedotan stainless itu.
Lisa Fransisca
Keren, Antin! Step by step yah π
Putri Reno
Bravo Lisa. Keren tulisannya. Penutupan dengan Pepatah Indian tepat sararan banget. Pepatah indian ini di baca berulang sambil nonton film samsara (2011) bah bakal ngena banget. Sayang banget klo semuanya rusak. Jadi kek di film WAll E.
Selalu lebay (pengen nangis klo liat video penyu itu).
Jika ingin melakukan perubahan mulailah dengan diri sendiri, walau hanya kecil tapi setidaknya ada “do something”, “action”. Siapa tau bisa menginspirasi orang lain.
Lisa Fransisca
Iya, videonya miris ya, Uni :'( Btw, aku belum nonton Samsara & Wall E. Nanti coba streaming ah~
Maria Widjaja
Terima kasih ya sudah mengingatkan, Kak. Sebenarnya empat point di atas tuh sederhana dan mudah. Menghilangkan kebiasaan buruk yang susah.
Lisa Fransisca
Sama-sama, Kak. Kadang yang mudah juga sulit diterapkan sih ya kalau enggak mau merubah kebiasaan lama. Hehe.
Galuh
Karena sudah bertahun2 menggunakan plastik dan secara harga lebih murah pasti akan sulit utk merubah kebiasaan kaya gitu, mungkin step sebelumnya kesadaran utk tidak membuang sampang sembarangan kali ya
Lisa Fransisca
Merubah kebiasaan memang butuh proses sih, imho ya π
airin
Aku sbenernya juga peduli lingkungan.. tapi perlu banget plastik gitu buat ditaroh tempat sampah biar kotoran g nempel di tempat sampah.. sedotan stainless belum falier sih secara umu.. tapi boleh dicoba tuh
Kartini
wah dari 4 point itu, kebiasaan yang udah aku lakuin itu baru yang nomor 1 aja.. kayaknya harus dicontoh nih untuk mengurangi sampah plastik.
tapi setidaknya, walau aku belum melakukan semua 4 tips itu, aku ga pernah buang sampah sembarangan. kalopun ga ada tempat sampah, biasanya aku bawa pulang hehe
Evi
Alhamdulillah.. Sudah mengamalkan 3 dari 4 point..
Bawa tumbler, bawa totebag, bawa wadah makan.. Tapi penggunaannya belum maksimal.. Wadah makan masih buat makanan siap saji.. Hehe..
Firdaus Soeroto
Kalau saja empat poin itu diterapkan, pasti dampaknya luar biasa. Keren tipsnya! Thank you for sharing this ya. π
INA
Bagus bgt ka isi artikelnya, 4 point yg sangat bagus klo diterapin. Terkadang aku sendiri masih suka khilaf hiks π
Rama Murtaba
Tinggal sedotan nih yang belum diaplikasikan. Yang lain tinggal konsistensi aja sih. Hahaha
Terimakasih kak infonya, bermanfaat banget.
Taumy
Wah, tulisannya menarik untuk menyadarkan tentang kebiasaan menekan penggunaan plastik. Jadi ingat di kampung, kalau beli nasi kuning pakainya daun pisang, sangat ramah lingkungan.
lenifey
Kapan hari ngikutin sebuah sosial media dari komunitas konmari..
Disana dibahas juga point2 untuk mengurangi plastik.. dan poin2 nya mirip seperti yang kakak tulis.. sekarang2 ini lebih aware jadinya sama penggunaan plastik walaupun akunya belum 100% lepas dari penggunaan plastik sekali pakai
Lisa Fransisca
Wah, menarik nih, coba cari sosmednya ah.
Thank you infonya, Len.
cha
bagus juga ya menerapkan point2 diatas, tapi kadang suka lupa terus bawa-bawa tumbler, mungkin harus dibiasakan terus biar terbiasa.
Lisa Fransisca
Semangat Kak!
Henry Irawan
Makasih info dan tips nya kak.
Pengen banget coba beli dan bawa sedotan stainless nya
Memang ya sedotan itu kecil tapi dibandingkan sampah plastik lainnya sepertinya penggunaan sedotan plastik lebih banyak dan berbahaya karena kecil nya ukuran si sedotan tersebut.
Boleh kak di info dimana tempat yg rekomendasi buat beli sedotan stainless nya..
Lisa Fransisca
Halo Kak, bisa cek di online shop ada banyak dijual kok π
Kalau toko aku kurang tahu, hehe.
tuty prihartiny
Sejatinya, menjaga lingkungan juga untuk menjaga kualitas kehidupan kita ya, Kak?
Satu hal saja kita berkontribusi menjaganya_ dalam hal ini mengurangi sampah plastik_ dengan konsisten akan sangat berarti, apalagi kalau 4 hal yang KakLis sampaikan, Terimakasih untuk ajakannya KakLis….
Wulan Kurnia
Jadi inget tempo hari juga pernah lihat campaign video ig nya raisa tentang penggunaan sedotan stainless steel. Tapi gw siy kalau kemana-mana biasanya bawa minum sendiri. Pernah lihat juga dampak plastik terhadap biota laut, kasihan juga hewan laut yang kedapatan makan plastik dan laut juga jadi tercemar. Tapi, bukannya sekarang udah ada kayak pabrik buat pengolahan limbah plastik daur ulang ya lis? mungkin kayaknya sih kurang pemberdayaannya dari pemerintah setempat
Lisa Fransisca
Iya Lan, mendaur ulang juga salah satu cara mengurangi limbah sampah plastik. Tapi IMHO enggak semua orang mau mendaur ulang limbah plastik ya, sebagian orang hanya menggunakan lalu dibuang. Karena itu, sepertinya cara ini mudah diterapkan untuk orang-orang yang juga enggak terlalu mahir mengolah sampah plastik seperti diriku ini, hehe.
Inez
sudah menerapkan membawa tumblr kalo minum. thanks sharingnya
Hayati
Dari 4 tips diatas, yang no 3 belum bisa aku lakuin nih. Etapi memang sekarang di beberapa resto gitu udah diberlakukan aturan kalau minuman itu ga pake sedotan.
Yunita Tresnawati
Lisaaa, keren banget ih mengingatkan kita untuk mengurangi sampah plastik. Semoga banyak yang makin sadar dan ga nyampah lagi. Aku nih masih males bawa botol minum dan tempat makan, semoga bisa lebih baik deh
Kalena Efris
Aku ngerasa disentil oleh tulisanmu. Konsistensi itu yang berat emang, apalagi kalo lagi muncul sifat malesnya. Konsisten aku masih sebatas ga buang sanpah sembarangan, Lis. Malah kadang tasku isinya sampah wkwk. Terus bawa air minum dan totebag masih kadang-kadang. Kalo menggunakan sedotan stainless aku blm pernah.
Makasih Lisaaa sharingnyaa
Ajiza desi purnamasari
Wah wah bermanfaat sharingnya
Makasih yaa
elsalova
memperbanyak penggunaan plastik untuk operasi ga masuk jadi tips nih dek? hahah
ga jelas banget aku yaaa. tapi tips kamu bakal aku lakukan demi indonesia lebih baik. hahaha
febi
Thanks infonya..
Jadi reminder ke diri sendiri kalo selama ini masih cuek..hehe..
Ivan Sonavia
Benar-benar cara yang sederhana, dan mudah untuk dilakukan.
Tapi, kenapa saya belum melakukannya ya?
Nah, tulisan ka Lisa ini yang mengingatkan saya.. Bukan tentang apa yang harus dilakukan.. Tapi mengapa kita melakukannya.
Terima kasih untuk sharingnya yang bermanfaat kak.